Immunologi


IMMUNOLOGI

  Imunologi ialah, ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh manusia maupun hewan, merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.
Yang dimaksudkan dengan ” sistem imun” ialah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup”. Berbagai bahan organik dan anorganik, baik yang hidup maupun yang mati asal hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, virus, parasit, berbagai debu dalam polusi, uap, asap dan lain-lain iritan, ditemukan dalam lingkungan hidup sehingga setiap saat bahan-bahan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit bahkan kerusakan jaringan. Selain itu, sel tubuh yang menjadi tua dan sel yang bermutasi menjadi ganas, merupakan bahan yang tidak diingini dan perlu disingkirkan.
Kemampuan tubuh untuk menyingkirkan bahan asing yang masuk ke dalam tubuh tergantung dari kemampuan sistem imun untuk mengenal molekul-molekul asing atau antigen yang terdapat pada permukaan bahan asing tersebut dan kemampuan untuk melakukan reaksi yang tepat untuk menyingkirkan antigen. Kemampuan ini dimiliki oleh komponen-komponen sistem imun yang terdapat dalam jaringan limforetikuler yang letaknya tersebar di seluruh tubuh, misalnya di dalam sumsum tulang, kelenjar limfe, limpa, timus, sistem saluran nafas, saluran cerna dan organ-organ lain. Sel-sel yang terdapat dalam jaringan ini berasal dari sel induk dalam sumsum tulang yang berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, kemudian beredar dalam tubuh melalui darah, sistem limfatik, serta organ limfoid yang terdiri dari timus dan sumsum tulang (organ limfoid primer ), dan limpa, kelenjar limfe dan mukosa ( organ limfoid sekunder ), dan dapat menunjukkan respons terhadap suatu rangsangan sesuai dengan sifat dan fungsi masing-masing.




IMMUNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP:
1.      Suatu populasi  yang tidak dapat terinfeksi suatu penyakit
2.      Suatu populasi yang dapat terinfeksi suatu penyakit, namun tidak mematikan
3.      Suatu populasi terinfeksi suatu penyakit yang mematikan

1.    Suatu populasi tidak dapat terinfeksi suatu penyakit
Pada suatu populasi yang tidak dapat terinfeksi suatu antigen (bakteri, parasit, jamur, debu, dan iritan lainnya) disebabkan oleh ketidakspesifikan reseptor yang terdapat pada inang dan antigen nya. Ketidakcocokan epitop antigen dan inang ini membuat antigen tidak dapat melakukan adhesi dan invasi untuk menyerang tubuh inang. Faktor lainnya adalah system imunitas tubuh inang itu sendiri yang terdiri dari sel-sel leukosit, makrofag, sel NK (natural killer), sel mediator. Sel-sel ini merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, serta dapat memberikan respon langsung terhadap antigen. Contoh penyakit ini adalah gumboro yang menyerang unggas muda, yang tidak menginvasi ternak sapi.

2.    Suatu populasi terinfeksi suatu penyakit, namun tidak menimbulkan kematian
Suatu populasi yang terinfeksi suatu penyakit namun tidak menyebabkan kematian disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah sistem imun spesifik tubuh inang reservoar  telah mengenal antigen terlebih dahulu yang kemudian sistem imun tersebut dapat menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh yang sudah dikenal sebelumnya (spesifik ). Sel-selnya terdiri dari sel-sel limfosit   T dan B. Bila ditinjau dari sudut antigennya, maka terinfeksinya suatu populasi tanpa menyebabkan kematian disebabkan oleh tingkat virulen, masa inkubasi, dan daya toksisitas antigen tidak terlalu tinggi sehingga hanya menyebabkan penurunan produksi pada suatu populasi ternak, tidak sampai menyebabkan kematian. Contoh penyakit ini adalah penyakit Mulut dan Kuku (PMK), investasi parasit cacing, dsb.


3.      Suatu populasi terinfeksi suatu penyakit dan menyebabkan kematian
Kematian pada suatu populasi ternak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah spesifiknya epitop antara antigen dengan inang reservoarnya, sehingga antigen mudah melakukan perlekatan dan menginvasi tubuh inang secara cepat. Umumnya, tingkat virulen, masa inkubasi, dan daya toksisitas yang ditimbulkan antigen sangat tinggi, sehingga respon imun tubuh inang reservoir tidak sanggup mengontrol perubahan fisiologis tubuhnya. Setelah muncul beberapa gejala akut  (hipereksitabilitas, peningkatan suhu tubuh, dan sebagainya) beberapa hari kemudian akan terjadi kematian.


Selain beberapa hal di atas, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penyebaran penyakit pada suatu populasi :

Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
    * Genetik: DM, asma, hipertensi
    * Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
    * Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
    * Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
    * Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
    * Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
    * Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Faktor Agent
Adalah faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
    * Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
    * Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
    * Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
    * Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment
Adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
  •    Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
  •    Biologis: flora dan fauna
  •    Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir

Karakteristik Host
    * Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
    * Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah
    * Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang lain

Karakteristik Agent
  • Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
  • Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
  • Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
  • Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
  • Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
  • Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi) 

Karakteristik Environment
  • Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
  • Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

Portal of Entry dan Portal of Exit
    * Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
    * Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
    * Transmisi: melalui vektor
    * Tindakan preventif

Kejadian Penyakit Dalam Komunitas
    * Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
    * Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya) pada suatu populasi
    * Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)

0 komentar:

Posting Komentar